Divisi Sagaing Dua orang tewas dan 20 penduduk setempat terluka ketika sebuah ledakan terjadi di dekat Kargyi Win dan di Mupao di pintu keluar kota Shwebo. Para penyelamat mengatakan bahwa ada beberapa yang terluka parah di antara yang terluka. Saksi mata juga mengatakan ada orang yang terluka akibat ledakan di tempat ramai itu. Masumon akan menceritakan berdasarkan laporan tentang ledakan di kota Shwebo.
Pada tanggal 28 Maret, 2 ledakan terjadi di sisi barat Kargyi Win dan di sisi utara Jembatan Mubao di kota Shwebo. 2 orang tewas dan 10 pejalan kaki pria dan 10 wanita setempat terluka, total 20 orang.
Di antara yang terluka adalah 2 anak kecil, dan 6 orang dengan luka yang mengancam jiwa, kata penyelamat. Salah satu penyelamat di lapangan mengatakan ini tentang korban.
“Ada 10 laki-laki dan 2 anak-anak yang terkena dampak. 8 wanita 20 orang. Satu meninggal di Rumah Sakit Shwebo. 6 lainnya juga khawatir. Ada 18 orang di sekitar 8 sepeda motor. Perpecahan di samping rangka adalah 2 orang dari truk Dyna. Semua 20 terpengaruh.
Almarhum adalah penduduk lokal desa Taung Teng, dan 1 anak serta 5 pria yang berada dalam kondisi kritis diangkut dari Shwe Bo ke Rumah Sakit Mandalay untuk perawatan, kata tim penyelamat.
Seorang kerabat dekat dari anak yang meninggal tersebut membenarkan bahwa seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, yang dibawa ke Mandalay untuk dirawat karena luka serius, meninggal di Rumah Sakit Mandalay. Pintu masuk ke Shwebo ada di selatan Shwebo, dan pintu keluarnya ada di sebelah Mupao.
Penduduk setempat mengatakan bahwa tempat terjadinya ledakan adalah daerah yang sibuk dan saat itu adalah waktu yang sibuk. Saat VOA menanyakan seseorang yang melihat ledakan ranjau, dia menceritakan pengalamannya sebagai berikut.
“Ada ranjau darat di Jembatan Mu. Dari situ rusak. Aku tidak tahu siapa yang menjatuhkannya. Saya menyadari bahwa itu dipisahkan dari Suaranya keras. Bumi bergetar. Barang-barang yang saya beli dan mandi di sana. Ada juga banyak toko teh. Ada juga toko teh di dekatnya. Ada juga toko bir. Ada banyak orang yang pergi. Itu karena tambangnya rusak, orang-orangnya rusak, Itu akan seperti itu. Kerusakan terjadi tepat di depanku.”
Penduduk mengatakan bahwa tidak ada tentara yang ditempatkan di dekat lokasi ledakan, dan tidak ada tentara yang lewat pada saat ledakan terjadi. Baik dewan militer maupun kelompok pertahanan lokal belum merilis informasi apapun tentang ledakan ranjau tersebut.
Pada tanggal 25 Maret, terjadi 2 ledakan ranjau darat antara Desa Thakyang dan Desa Zeetaw di Kota Shwebo, dan 5 warga, termasuk seorang biksu, terluka.
Sumber :