Di Yangon, tentara di bawah Dewan Militer menyasar kaum muda dan dengan santai mengambil ponsel dan memeriksanya, sehingga mereka harus berhati-hati saat berjalan-jalan, menurut warga.
Dia mengatakan bahwa tentara dan polisi di bawah dewan militer berkeliaran di sekitar daerah ramai Yangon dan melakukan inspeksi sewenang-wenang.
Seorang penduduk Kotapraja Kamaryut berkata, “Suatu hari, saya melihat seorang pemuda memeriksa telepon orang yang lewat di Jalan Pertanian U Tun Lin. Ho bertanya Saya juga mengerjakan soal-soal ini. Saya tidak melihat ada penangkapan,” katanya.
Dikatakan juga bahwa jika mereka memeriksa telepon mereka dan menemukan gambar informasi tentang revolusi, mereka akan ditangkap dan diperas.
Seorang peserta kursus bahasa Jepang berkata, “Saya menelepon karena saya melihat gambar protes di telepon seorang saudari yang saya kenal. Kemudian mereka meminta saya menelepon ke rumah dan membayar 500.000, lalu saya dibebaskan,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa karena kerasnya penyelidikan semacam itu, pemuda gerilya perkotaan dan mereka yang aktif menentang rezim militer harus lebih berhati-hati.
Sumber :