Divisi Sagaing Menurut penduduk setempat, dua barisan tentara dari Dewan Militer menyerang dan menembaki desa Nyaung Pintha dan desa Sittan di kotapraja Hti Chain, menewaskan dua orang dan menyebabkan sekitar 5.000 warga mengungsi ke tempat aman.
Konon dua desa yakni desa Nyaungpintha yang berpenduduk lebih dari 1.000 rumah tangga dan desa Sittan yang berpenduduk lebih dari 300 rumah tangga mengungsi.
Penduduk setempat mengatakan bahwa lebih dari 70 orang memasuki desa Nyaungpintha sekitar pukul 08:00 pada tanggal 30 Maret, dan Maza Kyi Win, berusia sekitar 20 tahun, terkena peluru dan tewas.
Pasukan berkekuatan 70 orang lainnya menyerbu desa Sittan pada pagi hari tanggal 2 April dan menembak serta membunuh seorang pria lokal berusia 30 tahun, Ko Than Pe, yang mencoba melarikan diri, kata seorang penduduk kepada RFA tanpa menyebut nama.
“Dia meninggal setelah terkena senjata yang ditembakkan oleh kolom yang memasuki Maza Chig Win pada tanggal 30. Saat mencoba melarikan diri, senjata tersebut ditembak di dekat desa Nyaung Pintha. Ko Than Pe Lay ditembak mati oleh kolom yang masuk tentara pada tanggal 2. Dia ditembak saat mencoba melarikan diri di dekat biara di desa.”
Pada tanggal 3 April sore, warga mengatakan bahwa kolom yang masuk desa Nyaungpintha dan kolom yang masuk desa Sittan digabungkan dan meninggalkan desa Sittan.
RFA menghubungi U Aye Hlaing, Menteri Sosial dan Urusan Sosial Divisi Sagaing Dewan Militer, untuk mendapatkan tanggapan atas masalah tersebut, tetapi dia tidak mendapat tanggapan.
Menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), setelah kudeta tahun 2023, Hingga 3 April, 3.206 orang telah tewas, termasuk aktivis prodemokrasi.
Sumber :