Duta Besar U Kyaw Moe Tun meminta pada pertemuan PBB yang diadakan kemarin, 5 April, agar negara-negara yang bertanggung jawab menggunakan senjata untuk menyiksa dan membunuh warganya, bukan untuk membela negara, harus berhenti menjual senjata.
Kemarin, 4 April, Kota New York. Dia berbicara pada pertemuan Komisi Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diadakan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Mengontrol penjualan senjata ke militer Burma menyelamatkan nyawa rakyat Burma” dia berkata.
Dia juga mengatakan bahwa menjual senjata ke Dewan Militer adalah membunuh rakyat Burma.
Setelah kudeta, lebih dari 3.200 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas. Duta Besar menambahkan dalam presentasinya kepada PBB kemarin bahwa lebih dari 62.000 rumah rusak akibat pengeboman dewan militer.
Dia juga mengatakan atas namanya bahwa rakyat Burma meminta Dewan Militer untuk menghentikan penjualan senjata ke negara-negara pengekspor senjata.
Militer Myanmar telah membeli peralatan militer dari Rusia sejak 2014. Penasihat Departemen Luar Negeri AS Derrick Choulat mengatakan Februari lalu bahwa Amerika Serikat tidak khawatir tentang pengiriman senjata Rusia ke dewan militer Burma dan akan menemukan cara untuk mengambil tindakan tegas untuk mempersulit dewan militer untuk mendapatkan senjata.
Justice For Myanmar, yang memantau dan mencatat pelanggaran hak asasi manusia, mengatakan bahwa perusahaan senjata militer milik negara India Yantra India Limited melanggar hukum internasional pada tahun 2022. Pada tanggal 1 Maret, diumumkan bahwa sejumlah besar meriam 122 mm dijual ke militer Myanmar pada bulan Oktober.
Kantor RFA di Washington, D.C. menghubungi Jenderal Zaw Min Tun, yang berwenang untuk berbicara di Dewan Militer, untuk mendapatkan tanggapan dari Dewan Militer mengenai presentasi Duta Besar U Kyaw Moe Tun, tetapi tidak dapat menghubunginya.
Duta Besar U Kyaw Moe Tun mengatakan pada pertemuan PBB kemarin bahwa dewan militer sedang mencoba untuk membangun sebuah reaktor nuklir kecil dan masyarakat internasional perlu memberikan perhatian.
Sumber :