Selama tahun 2022, konflik di Myanmar meningkat, dan terjadi tindakan kekerasan yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Amnesty International merilis laporan tahunannya tentang berlanjutnya represi militer dan pelanggaran hak asasi kemarin.
Karena kenaikan harga energi dan bahan bakar, kesehatan dan masalah sosial lainnya terpengaruh dan kita menghadapi lebih banyak krisis. Laporan tersebut menggambarkan bagaimana ratusan warga sipil terbunuh dan orang-orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di tengah serangan militer.
Laporan itu menekankan bahwa ratusan warga sipil telah tewas antara serangan udara militer dan penargetan warga sipil yang sembrono. Pemimpin politik oposisi Ia juga menambahkan bahwa total lebih dari seribu aktivis hak asasi manusia didakwa dengan berbagai dakwaan dan dijatuhi hukuman penjara dalam berbagai pengadilan yang tidak adil. Amnesty International melaporkan bahwa para tahanan disiksa di penjara dan empat orang dieksekusi tanpa pengadilan yang adil atas tuduhan bermotif politik.
Sumber :